Tips Membuat Mushola Keluarga dalam Rumah Islami

Banyak hal yang harus diperhatikan ketika hendak membuat mushola di rumah, berikut tips-tipsnya
Tips Membuat Mushola Keluarga

Alangkah baiknya jika rumah seorang muslim terdapat mushola di dalamnya. Keberadaannya akan sangat berguna sebagai tempat untuk melaksanakan shalat baik bagi penghuni rumah maupun ketika ada tamu yang hendak menunaikan rukun Islam yang kedua ini.

Mushola keluarga hendaknya didesain dengan sebaik-baiknya dan dengan ukuran yang memadai, agar nyaman digunakan dan mencukupi untuk shalat berjamaah. Seharusnya juga terjaga kebersihan dan kesuciannya, maka dari itu perlu pertimbangan yang serius ketika membuatnya. Jangan asal membuatnya agar nantinya dapat tercipta muhsola yang benar-benar ideal sehingga dapat difungsikan secara maksimal.

Menentukan lokasi

Lokasi untuk penempatan mushola dapat di dalam maupun luar rumah, ini tergantung dari ketersediaan lahannya. Dalam hal ini akan berhubungan dengan tata ruang, terutama jika membuatnya di dalam rumah tentu dapat bersinggungan dengan ruang yang lainnya. Maka pertimbangkanlah dengan sebaik-baiknya agar tidak mengganggu fungsi ruang yang lainnya.

Dalam menentukan lokasi, pertimbangkan juga bagaimana pencahayaan dan ventilasi udaranya. Usahakan mendapatkan cahaya alami, agar dapat menghemat penggunaan lampu listrik. Sirkulasi udara seharusnya juga lancar, agar ruang tidak pengap sehingga nyaman digunakan.

Ukuran Ruang

Semakin luas lahan yang tersedia tentu akan semakin leluasa dalam membuatnya, sedangkan bagi yang mempunyai lahan terbatas memang harus menghitungnya secara cermat.

Biasanya panjang sajadah orang dewasa adalah 110 cm – 120 cm, untuk lebarnya 50 cm – 70 cm. Ukuran sajadah ini dapat dijadikan panduan ketika menentukan luas mushola, itulah tempat yang dibutuhkan untuk setiap orangnya. Selanjutnya tentukan juga berapa shaf dan setiap shaf terdiri dari berapa orang yang diinginkan, setiap shaf sebaiknya diberi jarak setidaknya 10 cm.

Sebagai contoh menggunakan ukuran panjang 120 cm dan lebar 60 cm untuk setiap orang. Apabila menginginkan 3 shaf dan jarak antar shaf 10 cm. Jika setiap shaf berisi 4 orang maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

Panjang = 120 cm x 3 = 360 cm
Jarak antar shaf = 10 cm x 2 = 20 cm
Panjang seluruhnya = 360 cm + 20 cm = 380 cm
Lebar = 60 cm x 4 = 240 cm
Luas Mushola = 380 cm x 240 cm = 91.200 cm2 atau 9,12 m2

Itu ukuran jika mushola bisa persis menghadap kiblat, perlu juga menambahkan bagian paling dapan dan belakang agar nyaman ketika mengerjakan shalat. Namun jika ruang tidak persis menghadap kiblat, maka perlu disesuaikan/ditambahkan beberapa centi meter untuk sisi-sisinya.

Arah Hadap Mushola

Lokasi mushola yang berada di luar rumah akan lebih leluasa menghadapkannya ke arah kiblat, walaupun itu juga akan dipengaruhi oleh kondisi area tempat dibangunnya. Berbeda jika membuatnya di dalam rumah, mungkin saja tak akan mudah menghadapkannya persis ke arah kiblat karena akan bersinggungan dengan tata ruang dan estetika.

Maka jangan paksakan untuk mengarahkannya ke arah kiblat, yang terpenting shalatlah yang harus menghadap kiblat. Jadi intinya adalah bukanlah tempat, namun shalatlah yang harus menghadap ke arah kiblat.

Seperti tampak pada gambar di atas, dimana mushola tidak menghadap kiblat namun sajadah/karpet diarahkan ke kiblat. Dengan begitu Anda dapat melaksanakan shalat sesuai syariat, sedangkan tata ruang tetap dapat dikondisikan dengan baik sehingga lebih mudah dibuat dan estetika dapat terjaga.

Tempat Wudu

Tips Membuat Mushola Keluarga dalam Rumah Islami

Wudu merupakan salah satu syarat sahnya shalat, sehingga tempat wudu seharunya juga mendapatkan perhatian. Jika memungkinkan, lengkapi juga dengan toilet karena biasanya banyak orang yang ke toilet terlebih dahulu sebelum berwudu.

Akan lebih baik jika dapat menempatkan tempat di dekat mushola, namun juga harus dikondisikan agar cipratan air wudu tidak mengenai tempat shalat. Apalagi jika tempat wudu itu dilengkapi dengan toilet, maka perlu dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya agar kebersihan dan kesucian ruang shalat selalu dapat terjaga.

Lantai

Lantai mushola sebaiknya lebih tinggi dibandingkan dengan lantai sekitarnya, apalagi jika pintu masuknya berdekatan dengan tempat wudu terlebih yang dilengkapi dengan toilet. Membuatnya lebih tinggi setidaknya dapat menjaga kebersihan dan kesuciannya, jangan sampai najis mudah berpindah dari toilet ke dalam ruang shalat. Usahakan agar lantai, karpet, sajadah, atau alas shalat yang lainnya selalu dalam keadaan kering agar tidak bau.

Dinding

Pilihlah warna dinding yang nyaman dimata, agar betah ketika berada di dalam mushola. Jika menginginkan tema minimalis, ornamen dinding sebaiknya yang simple saja.

Ketinggian Atap

Perlu juga diperhatikan ketinggian atap dari lantai mushola, semakin tinggi akan memberikan kesan luas dan lapang. Namun sesuaikan juga dengan luas ruangnya, agar estetika juga didapatkan.

Dekorasi

Jangan berlebih-lebihan dalam mendekorasinya, cukup pasang tulisan kaligrafi atau hiasan yang benuansa Islami disamping kanan dan atau kirinya. Bisa juga mendekorasi sisi luar mushola, tak harus berupa kaligrafi/gambar bernuansa Islami namun bisa berupa tulisan yang bermakna ajakan untuk menunaikan shalat atau motivasi kehidupan.

Itulah beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan ketika hendak membuat mushola keluarga, semoga bermanfaat.

Baca juga :
Menulis dan berbagi sesuatu yang dapat bermanfaat itu menyenangkan.