Pertanyaan-Pertanyaan yang Sering Muncul Seputar Virus Corona COVID-19

Pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya terkait pandemi virus corona COVID-19
Pertanyaan-Pertanyaan yang Sering Muncul Seputar Virus Corona COVID-19

Pandemi virus corona telah menggemparkan dunia, menginfeksi ratusan ribu orang dari berbagai negara. Dari ratusan ribu yang terinfeksi itu, ribuan orang telah dinyatakan sembuh tetapi ribuan orang pula harus meregang nyawa dibuatnya.

Kondisi ini membuat masyarakat secara luas menjadi resah, takut menjadi korban kedahsyatan dari serangan virus yang cukup ganas ini. Lain orang lain pula cara menanggapi COVID-19 ini, masih banyak orang yang terkesan sepele hingga himbauan pemerintah pun tak digubrisnya.

Nah agar tidak panik tetapi juga tidak menyepelekannya, penting mengetahui informasi secara jelas terkait dengan virus corona ini.

Dengan demikian dapat dipahami dengan baik dan tidak mudah terpengaruhi oleh kabar yang belum tentu benar alias hoax.

Berikut macam-macam pertanyaan seputar Virus Corona penyebab COVID-19:

Apa itu virus corona, SARS-CoV-2, dan COVID-19?

Virus Corona atau Coronavirus yang disingkat CoV, merupakan keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan, mulai dari flu biasa hingga penyakit parah seperti MERS dan SARS.

SARS-CoV-2 merupakan singkatan dari Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2, adalah nama virus penyebab COVID-19.

COVID-19 merupakan singkatan dari Corona Virus Disease 2019, adalah penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2.

Apa itu wabah, epidemi, dan pandemi?

Wabah adalah penyakit menular yang berjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah besar orang di daerah yang luas.

Epidemi adalah penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah yang luas dan menimbulkan banyak korban.

Pandemi merupakan wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas.

Bagaimana Virus Corona penyebab COVID-19 menyebar antar manusia?

Virus Corona penyebab COVID-19 ini dapat menyebar dari manusia ke manusia yang lain melalui droplet (partikel air liur) ketika penderita COVID-19 bersin atau batuk. Ketika penderita COVID-19 batuk atau bersin, maka orang yang berada disampingnya dengan jarak kurang dari 1 meter berpotensi menghirup percikan droplet hingga menyebabkan tertular.

Bersalaman dengan penderita juga berpotensi tertular, karena bisa saja droplet telah menempel pada telapak tangan penderita COVID-19 ini ketika ia mengusap wajah/mulut/hidung atau saat batuk/bersin ditutup menggunakan tangan tanpa menggunakan tisu/lap dan belum mencuci tangan hingga bersih.

Droplet dari penderita yang jatuh ke benda saat ia batuk/bersin atau ketika ia menyentuh benda dengan telapak tangannya yang telah terkontaminasi virus kemudian tersentuh oleh tangan orang yang sehat, maka orang yang sehat dapat tertular.

Apa pengertian masa inkubasi dan berapa lama masa inkubasi virus corona penyebab COVID-19?

Masa inkubasi adalah saat pasien tertular virus hingga menunjukan gejala awal. Waktu masa inkubasi virus corona ini 2 hingga 14 hari.

Pada masa inkubasi sekitar 1 minggu, kebanyakan orang akan pulih karena sistem kekebalan tubuh telah memerangi virus tetapi beberapa orang dapat menderita penyakit yang lebih serius seperti yaitu lansia dan orang-orang yang memiliki penyakit seperti tekanan darah tinggi, jantung, paru-paru, kanker, dan diabetes.

Apa tanda/gejala terserang COVID-19?

Infeksi virus corona COVID-19 dapat menyebabkan seseroang yang terinfeksi megalami gejala seperti flu, yaitu demam, sakit tenggorokan, batuk, pilek, sakit kepala, hingga sesak nafas.

Secara umum ada 3 gejala yang menandakan seseorang terinfeksi COVID-19, yaitu:.

1. Demam mulai 38 derajat celcius hingga lebih.

2. Batuk.

3. Sesak nafas.

Mengapa tiba-tiba merasa memiliki gejala setelah membaca / mendengar / menonton berita terkait COVID-19?

Setiap saat kita dijejali oleh informasi-informasi terkait dengan virus corona, baik itu pada televisi, situs-situs berita, hingga media sosial. Informasi-informasi itu bisa saja menimbulkan keresahan dan kecemasan pada seseorang, hingga ketika mendapati informasi tentang gejala atau tanda-tanda terinfeksi virus corona, tubuh tiba-tiba merasakan gejala atau tanda-tanda itu.

Padahal saat itu tubuh dalam keadaan baik-baik saja dan tidak demam, tetapi seakan-akan merasa meriang, tenggorokan gatal, hingga tubuh merasa letih dan lemas.

Menurut dr. Andri yang merupakan Spesialis Kesehatan Jiwa, melalui akun twitternya @mbahndi menjelaskan tentang hal ini:

masa saat ini ketika kita membaca berita atau cerita tentang gejala virus #corona atau #COVID19 dan tiba2 kita merasa tenggorokan kita agak gatal, nyeri dan merasa agak sedikit meriang walaupun suhu tubuh normal...

ITU WAJAR...

Reaksi psikosomatik tubuh saat ini memang terasa

Kapan harus periksa dokter jika mengalami tanda/gejala terserang COVID-19?

Segeralah periksa dokter atau menghubungi pihak terkait jika mengalami gejala terserang COVID-19, apalagi jika memiliki riwayat perjalanan ke daerah yang memiliki kasus atau berinteraksi dengan penderita COVID-19 pada waktu 14 hari sebelum timbul gejala.

Bagaimana cara mencegah agar tidak terjangkit COVID-19?

Selalu waspada janganlah menyepelekannya, tetapi juga jangan panik. Ikuti saja himbauan pemerintah agar tidak terjangkiti dan tidak membuat COVID-19 semakin menyebar.

Selalu jaga kebersihan diri, rumah, dan lingkungan. Rutin mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik yang dibilas dengan air mengalir, jika memungkinkan gunakan juga hand sanitizer.

Jaga jarak pada orang yang batuk-batuk atau bersin, untuk sementara waktu hindari dulu bersalaman. Untuk pencegahan lebih optimal, lakukan social distancing dan tetaplah di rumah jika memang tidak ada keperluan yang sangat penting.

Mengapa harus menjaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin?

Ketika batuk atau bersin, orang tersebut akan mengeluarkan percikan dari mulut atau hidungnya. Percikan itu dapat membawa virus, seperti kita ketahui bahwa COVID-19 dapat menyebar antar manusia melalui droplet (partikel air liur).

Jadi saat orang yang terjangkit COVID-19 bersin atau batuk kemudian percikan yang keluar dari hidung dan mulutnya terhirup oleh orang lain atau jatuh ke benda kemudian tersentuh oleh orang yang sehat, maka akan tertular COVID-19.

Bagaimana etika batuk dan bersin yang benar?

Saat batuk atau bersin, tutuplah mulut menggunakan tisu atau bagian dalam siku. Kemudian buang tisu itu pada tempat sampah tertutup, lalu cuci tangan menggunakan sabun dan bilas dengan air mengalir atau gunakan pembersih tangan seperti hand sanitizer.

Bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar?

Cara mencuci tangan yang baik dan benar yaitu:

1. Basahi tangan dengan air bersih yang mengalir

2. Tuang sabun anti septik pada telapak tangan secukupnya

3. Gosok telapak tangan, punggung tangan, dan sela-sela jari tangan secara merata

4. Bersihkan bagian bawah kuku, bisa dilakukan dengan cara menggosok-gosokan pada telapak tangan secara bergantian antara kanan dan kiri

5. Bilas sampai bersih dengan menggunakan air bersih yang mengalir

6. Keringkan menggunakan tisu, handuk, udara, atau dapat juga dengan cara diangin-anginkan.

Apa itu hand sanitizer dan bagaimana cara menggunakannya?

Hand Sanitizer merupakan cairan yang digunakan untuk membersihkan tangan dari kuman yang tidak perlu dibilas menggunakan air.

Berikut cara menggunakan hand sanitizer:

1. Teteskan cairan hand sanitiser pada telapak tangan

2. Gosok telapak tangan, sela-sela jari, dan bagian bawah kuku

3. Gosokkan kembali telapak tangan dan punggung tangan hingga hand sanitizer mengering

Apa itu ODP dan PDP?

ODP merupakan singkatan dari Orang Dalam Pemantauan, yaitu seseorang yang mengalami gejala demam mulai 38 derajat Celcius hingga lebih atau riwayat demam tanpa pneumonia yang memiliki riwayat perjalanan ke wilayah yang terjangkit.

PDP merupakan singkatan dari Pasien dalam Pengawasan, yaitu seseorang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang mengalami demam mulai 38 derajat Celsius hingga lebih atau riwayat demam; disertai gejala seperti batuk/sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat dan memiliki riwayat kontak dengan pasien COVID-19 atau memiliki riwayat perjalanan ke negara atau wilayah terjangkit pada waktu 14 hari sebelum timbul gejala.

Apa itu suspek/suspect, pasien positif, dan pasien negatif?

Suspek/suspect merupakan pasien dalam pengawasan yang menunjukan gejala terinfeksi COVID-19 dan pernah melakukan perjalan pada area terjangkit atau kontak dengan orang yang dinyatakan positif COVID-19.

Pasien positif merupakan pasien yang sudah terbukti secara medis terinfeksi SARS-CoV-2 setelah melakukan serangkaian uji lab.

Pasien negatif merupakan pasien yang sudah terbukti secara medis tidak terinfeksi SARS-CoV-2 setelah melakukan serangkaian uji lab.

Apa itu karantina dan isolasi?

Karantina adalah memisahkan dan membatasi pergerakan seseorang yang diduga memiliki penyakit menular.

Isolasi adalah tindakan pemisahan pasien berpenyakit menular dari orang yang tidak sakit.

Apa itu zona hijau, kuning, dan merah?

Terkait dengan COVID-19 sering terdengar istilah zona hijau, kuning, dan merah, berikut artinya:

Zona hijau menandakan kondisi aman pada suatu daerah atau belum ada kasus terkonfirmasi positif virus corona tetapi telah terdapat ODP.

Zona kuning sebagai tanda pada kondisi daerah untuk tindakan dan pencegahan COVID-19, jika telah orang yang berstatus PDP (Pasien dalam Pengawasan) maka daerah itu akan dikategorikan ke dalam zona kuning.

Zona merah menunjukan bahwa di daerah itu telah terdapat kasus terkonfirmasi posisif virus corona.

Kasus teronfirmasi positif adalah seseorang yang terinfeksi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan laboratorium positif.

Apa pengertian dan tujuan social distancing?

Social Distancing adalah menjaga jarak antar orang dan menjauhi serta menghindari segala bentuk perkumpulan/kerumunan dan pertemuan masal yang melibatkan banyak orang.

Tujuan social distancing adalah mengurangi atau meminimalisir penularan virus yang disebabkan terpapar oleh droplet (partikel air liur).

Apa itu work for home dan lockdown?

Work From Home (WFH) berarti bekerja di rumah atau dengan kata lain melakukan pekerjaan di rumah.

Lockdown berarti mengunci akses masuk dan keluar pada suatu wilayah/daerah/negara.

Dimana dapat mengakses berita resmi terkait COVID-19?

Sejak virus corona merebak, banyak sekali bersliweran berita-berita terkait dengan COVID-19 itu. Pastikan Anda mendapatkan berita yang resmi, benar, dan akurat.

Hati-hati banyak berita hoax yang sudah pasti menyesatkan karena mengandung informasi yang tidak benar.

Untuk mendapatkan berita resmi nasional silakan kunjungi situs berikut ini:

https://covid19.go.id/

https://covid19.kemkes.go.id/

https://infeksiemerging.kemkes.go.id/

Itulah beberapa pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul terkait dengan virus corona penyebab COVID-19. Mohon koreksinya jika informasi di atas ada yang kurang tepat/tidak benar.

Semoga bermanfaat...

Baca juga :
Menulis dan berbagi sesuatu yang dapat bermanfaat itu menyenangkan.