Perbedaan Hipotermia, Hipertermia, dan Demam

Hipotermia adalah kondisi suhu tubuh menurun drastis dibawah 35 derajat Celcius. Hipertermia adalah kondisi suhu tubuh meningkat drastis di atas 40 derajat Celcius. Demam merupakan kondisi suhu tubuh yang meningkat hingga 38 derajat lebih umumnya karena respon tubuh terhadap penyakit.
Perbedaan Hipotermia, Hipertermia, dan Demam

Normalnya suhu tubuh seseorang berada pada kisaran 37 derajat celcius, yaitu antara 36,5 derajat Celcius hingga 37, 2 derajat celcius. Lebih atau kurang dari itu, berarti suhu tubuh dalam kondisi tidak normal.

Meningkat atau menurunnya suhu tubuh bisa dipengaruhi oleh aktivitas seseorang, lingkungan, penyakit, dan infeksi atau peradangan.

Hipotermia, hipertermia, dan demam merupakan suatu kondisi suhu tubuh yang berada dalam keadaan abnormal.

Lalu apa perbedaan dari ketiga suhu tubuh itu?

Perbedaan antara hipotermia, hipertermia, dan demam dapat dikenali melalui definisi, penyebab, dan tanda-tanda atau gejalanya.

HIPOTERMIA

Hipotermia merupakan kondisi suhu tubuh yang turun hingga 35 derajat celcius.

Secara umum hipotermia disebabkan oleh tidak adanya perlindungan yang memadai pada seseorang ketika terpapar udara dingin atau air dingin dalam jangka waktu lama, seperti:

  • Terlalu lama di dalam air
  • Terlalu lama memakai pakaian yang basah
  • Terlalu lama berada dalam tempat yang bersuhu udara dingin tanpa pakaian yang tebal
  • Tidak memakai pakaian yang tepat ketika mendaki gunung

Tanda-tanda seseorang yang mengalami hipotermia yaitu:

  • Kulit pucat dan bibir berwarna kebiruan
  • Kulit terasa dingin ketika disentuh
  • Merasa dingin dan menggigil
  • Mati rasa, kaku, dan sulit bergerak
  • Denyut jantung lambat dan tidak teratur
  • Lemas
  • Sesak nafas
  • Penurunan kesadaran

HIPERTERMIA

Hipertermia merupakan kondisi suhu tubuh yang meningkat drastis melebihi suhu normal, yaitu melebihi 40 derajat Celcius.

Hipertermia yang terjadi pada seseorang disebabkan oleh paparan suhu panas dari luar tubuh yang eksrem, seperti:

  • Terlalu lama berada di tempat panas
  • Terlalu lama berolahraga atau bekerja ditempat panas
  • Berada dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang tidak lancar
  • Berada di lingkungan yang terlalu ramai dan padat
  • Memakai pakaian terlalu tebal
  • Kurang minum air putih

Tanda-tanda seseorang mengalami hipertermia

  • Suhu tubuh tinggi, biasanya melebihi 40 derajat Celcius
  • Gangguan koordinasi tubuh
  • Warna kulit memerah
  • Denyut jantung lemah dan cepat
  • Sulit berkeringat
  • Kram otot
  • Mudah marah
  • Merasa bingung
  • Kejang-kejang

DEMAM

Sama-sama kondisi suhu tubuh yang meningkat dari suhu tubuh normal, namun berbeda dengan hipertermia. Demam merupakan kondisi peningkatan suhu tubuh hingga 38 derajat Celcius lebih yang umumnya karena adanya respon tubuh terhadap penyakit.

Demam merupakan reaksi alami yang merupakan sistem kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau parasit penyebab penyakit. Selain itu demam juga bisa disebabkan oleh gigitan nyamuk, imunisasi, dan efek samping obat tertentu.

Tanda seseorang mengalami demam yaitu ketika suhu tubuh meningkat hingga 38 derajat lebih dan biasanya disertai gejala seperti :

  • Merasa dingin
  • Menggigil
  • Keringat dingin
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri otot
  • Dehidrasi
  • Tidak nafsu makan
  • Lelah dan lemas

Itulah perbedaan antara hipotermia, hipertermia, dan demam menurut definisi, penyebab, dan gejala atau tanda-tandanya.

Semoga bermanfaat...

Source:
alodokter.com
halodoc.com
hellosehat.com

Baca juga :
Menulis dan berbagi sesuatu yang dapat bermanfaat itu menyenangkan.