Yuk Ambil Hikmahnya Obrolan Antara Santri dan Tukang Cukur Ini

Sungguh obrolan yang sangat menarik untuk disimak, semoga kita semua dapat mengambil pelajaran darinya.
Yuk Ambil Hikmahnya Obrolan Antara Santri dan Tukang Cukur Ini

Dalam kehidupan ini akan ada banyak permasalahan yang menimpa orang yang satu dan lainnya, sering kali juga sesuatu terjadi tidak seperti yang diidam-idamkan. Hingga bagi seseorang yang tipis imannya disadari atau pun tidak bisa saja membuatnya berprasangka buruk kepada Sang Pencipta Alam ini.

Seperti percakapan antara santri dan tukang cukur ini sungguh menarik untuk disimak. Dimana tukang cukur yang meragukan adanya Tuhan mendapatkan jawaban telak dari santri. Semoga Anda dapat mengambil hikmah darinya, berikut ceritanya:

Dikisahkan di sebuah tempat pangkas rambut terjadi obrolan antara tukang cukur dan pelanggannya yang tak lain adalah seorang santri alumni pesantren ternama. Seperti biasanya si tukang cukur mulai bekerja dan ketika itulah terjadi perbincangan antara mereka, sepertinya kian lama makin hangat saja, setelah berbagai topik menjadi menu perbincangan mereka sampailah pada masalah seputar akidah.

“Kalau menurut saya, Tuhan itu tidak ada,” kata Tukang Cukur.

“Kenapa Anda bisa berkata seperti itu?” tanya Santri dengan penuh keheranan.

“Coba mas perhatikan dalam kehidupan ini, banyak orang yang hidupnya nelangsa, miskin, susah, sulit, sakit, dan masih banyak masalah-masalah lainnya," jawab tukang cukur.

"Buktinya jika Tuhan itu ada semua itu tidak akan terjadi, katanya Tuhan itu Maha Pengasih yang bakal menolong setiap hambanya,” lanjut Tukang Cukur.

Kemudian santri itu terdiam, bukannya tak mau atau tak mampu menjawabnya. Namun sedang berpikir mencari jawaban yang pas buat si tukang cukur, karena sungguh ia benar-benar teringat pesan Kyainya bahwa segala sesuatu hal agar bisa disampaikan sesuai dengan nalar lawan bicaranya.

Santri pun terdiam cukup lama belum juga menjawabnya, hingga sampai tukang cukur telah menyelesaikan pekerjaannya. Ketika telah membayar dan hendak beranjak, santri itu melihat di luar tempat cukur seseorang dengan muka lusuh dan rambut kumel berantakan tak karuan. Melihat itu, munculah ide untuk menjawab perkataan si tukang cukur tadi.

“Maaf pak jika Anda mengatakan Tuhan itu tidak ada maka sungguh tukang cukur itu juga tidak ada,” kata Santri.

“Kok bisa begitu...???” tanya Tukang Cukur dengan heran dan bingung.

“Pokoknya tukang cukur itu benar-benar tidak ada!” lanjut Santri dengan tegas.

“Lha wong jelas saya ada di sini dan baru saja selesai mencukur,” kata Tukang Cukur sambil menggaruk-garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

“Coba bapak lihat orang itu!” kata Santri sambil menunjuk ke arah orang yang dimaksud.

“Kalau tukang cukur itu benar-benar ada maka tidak ada orang yang rambutnya berantakan seperti dia,” lanjut Santri.

“Mas itu bagaimana sih aneh banget, ya iya lah rambutnya seperti itu karena tidak ke sini dan meminta saya merapikannya, coba dia ke sini dan meminta saya mencukurnya, pasti rambutnya tidak seperti itu,” kata Tukang Cukur sambil tersenyum.

“Nah itu dia, sesungguhnya Allah itu benar-benar ada. Jadi kalau ada orang dengan begitu banyak masalah bukan karena tidak ada Tuhan, melainkan si pemilik masalah itu tidak mau datang kepada-Nya, coba orang itu dengan sunguh-sungguh mendekatkan diri kepada Sang Pencipta Alam ini, memohon ampun, berserah diri, dan penuh harap memohon pertolongan dan belas kasihan-Nya, maka pertolongan Allah akan datang,” kata Santri dengan mantap.

Tukang cukur pun terdiam dan terpaku tak dapat berkata apa-apa lagi.

Semoga bermanfaat...

Sumber:
Diadaptasi dari cerita Habib Novel bin Muhammad Alaydrus
http://www.nu.or.id/post/read/47287/santri--versus-tukang-cukur
**Dengan perubahan seperlunya

Baca juga :
Menulis dan berbagi sesuatu yang dapat bermanfaat itu menyenangkan.